Tips Bisa Cepat Hamil

Saturday, August 19, 2017

Cara Ampuh Buat Anak Menjadi Suka Matematika

10 Cara Ampuh Bikin Anak Jadi Cinta Matematika
Mitosnya, dari sekian banyak mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang menarik bagi sebagian besar siswa di sekolah. Selain karena banyaknya rumus yang harus dihafal, tingkat kesulitan soal juga menjadi masalah bagi kebanyakan siswa. Sehingga mereka beranggapan bahwa Matematika itu sulit dan membosankan. Lantas bagaimana cara kita meningkatkan minat anak terhadap mata pelajaran ini? Berikut ada beberapa tips yang dapat anda terapkan selaku guru maupun orang tua, yakni diantaranya: 
1.     Tanamkan pemahaman kepada anak bahwa Matematika itu MUDAH  
Daripada memaksa anak untuk menyukai Matematika terus-menerus, memberinya pemahaman adalah cara terbaik bagi anak. Mereka akan mengerti bahwa Matematika itu menyenangkan. Lalu, Bagaimana jika anak mengucapkan matematika itu sulit? maka kita bisa memberinya pemahaman dengan kalimat “matematika itu mudah, tidak sesulit yang kamu bayangkan”. Berikan senyuman sembari mengucapkannya, hal ini membantu meyakinkan mereka bahwa ucapan kita benar.
2.      Segera Action (Mulai Belajar)
Jika anak sudah memahami poin pertama, selanjutnya kita bisa memberi mereka kesempatan untuk memulai dari hal yang sederhana seperti mengerjakan PR harian, menghafal rumus dasar, atau mengulas kembali pelajaran di sekolah. Sebaiknya ajak anak untuk memulainya dari hari ini dan tidak menunda-nunda waktu.
3.      Ciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan
Hal yang mudah dilakukan adalah mendampingi anak belajar sembari bermain. Yang penulis maksud “bermain” disini adalah lebih kepada suasana yang menyenangkan bukan menyediakan alat permainan saat ia belajar. Bisa kacau nanti, bukannya belajar malah asyik bermain. Contohnya: Belajar pengurangan dengan metode hitung mundur. Sebelum mengerjakan soal, ajak anak menghitung mundur dari angka 10-0, 20-0 dst sampai ia bisa (tepat dan cepat). Hal ini tampak sederhana namun menyenangkan untuk dilakukan.  
4.      Menghargai PROSES bukan hanya pencapaian
Nah disini ada 2 poin terpenting yang bisa kita terapkan : Pertama, biarkan anak memulai untuk mengerjakannya sendiri. Jika mereka merengek agar dibantu, kita bisa memotivasi mereka dengan mengucapkan “Ayo coba selesaikan sendiri dulu, jika belum mengerti kamu bisa membaca materi yang ada di bukumu”. Dengan begitu sebisa mungkin mereka akan berusaha, jika benar-benar tidak mengerti barulah kita bantu (dengan hanya memberi penjelasan berupa cara BUKAN JAWABAN). Kedua, kita bisa memberikan penjelasan dengan cara yang mudah dimengerti sebelum memulai mengerjakan soal. Pastikan mereka benar-benar mendengarkan dan mengerti dengan apa yang kita sampaikan, sehingga tidak ragu saat mengerjakan soal.
5.      Penjelasan sederhana dan mudah dipahami
Pada poin ini,  peran kita saat memberi penjelasan mengenai materi pelajaran sangat menentukan langkah anak selanjutnya. Maksud penulis adalah kita harus bisa menjelaskan tidak hanya secara singkat, namun padat dan jelas agar hal yang kita sampaikan mudah untuk dipahami.
Ø  Contohnya seperti ini : 2km = …. dam
Ø  Dalam aturan satuan panjang, turun berarti dikali naik berarti dibagi. Turun 1 tangga berarti dikali 10 jadi 2km = 2x100 = 200 dam
Ø  Dalam aturan satuan panjang, turun berarti dikali naik berarti dibagi. Jumlah turun tangga =  jumlah 0 dibelakang angka 1. Jadi turun 1 = x 10, turun 2 = x100, turun 3 = x 1000
Jika ada 2 penjelasan seperti diatas, saya akan memilih opsi b daripada opsi a. Mengapa? Bukankah opsi a lebih singkat. Yang perlu diingat adalah singkat tak berarti jelas. Jika memilih opsi a, anak akan mudah memahami namun bisa salah mengerti. Anak bisa berpikir turun 1 tangga = x 10, turun 2 tangga = x 20, dst. Namun pada opsi b anak akan mengerti bahwa angka 0 lah yang menjadi kunci penyelesaian soal. Selain itu mereka bisa mencari jawabannya sendiri dengan “aturan yang jelas”
6.      Gunakan Media Pembelajaran yang Menarik
Jika memungkinkan kita bisa memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Contohnya : kita bisa membuat slide show Power Point yang berisi urutan tangga satuan 
7.      Beri Mereka Reward
Saat mereka sudah berhasil menyelesaikan soal dengan jawaban yang benar, jangan ragu-ragu memberikan pujian / hadiah kecil yang mereka suka. Hal ini membantu mereka semakin percaya diri bahwa mereka mampu dan biasanya terdengar dari apa yang mereka ucapkan seperti “ternyata matematika itu tidak sulit” atau “sekarang aku suka matematika”
8.     Beri Semangat 
Memberikan semangat saat mereka kesulitan mengerjakan soal, bisa mendorong mereka untuk tidak menyerah. Disaat seperti inilah kita bisa memberi mereka pengertian bahwa belajar itu ada prosesnya. Terlebih Matematika adalah pelajaran yang istimewa. Bukan HAFALAN melainkan LATIHAN. Perlu kedisiplinan untuk berlatih soal setiap harinya daripada menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghafalkan rumus. Dengan kata lain bisa karena terbiasa.
9.      80% latihan 20% hafalan
Jika sudah mendekati ulangan harian / ujian biarkan mereka meluangkan waktu lebih untuk mengerjakan soal selebihnya cukup menghafal rumus yang ada. Untuk mengetahui beberapa rumus  Matematika.
10.  Doa yang baik
Bukankah semua doa baik? Tentu, tapi tidak dalam prosesnya. Hal yang umum bukan ? saat tiba waktu berdoa, anak tidak tertib melaksanakannya. Membiasakan bagi mereka untuk berdoa dengan baik, sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah hal TERPENTING. Semoga memudahkan mereka untuk memahami apa yang sudah bapak/ibu guru jelaskan di sekolah dan apa yang sudah orangtua jelaskan dirumah


Itulah beberapa hal yang bisa saya bagikan untuk anda, karena saya belajar banyak hal dari mereka. Semoga bermanfaat, dan jika informasi ini membantu silahkan dishare.

Referensi: Artikel Tri Wahyuni dalam www.kompasiana.com 
Cara Menjadikan Anak Menyukai Matematika

Tips Bangkitkan Minat Belajar Anak



10 Cara, Tumbuhkan Minat Belajar Matematika Anak 
Belajar matematika itu susah? Tidak jarang kita dapati banyak anak mengeluhkan pelajaran matematika di sekolah. Banyak dari mereka mengaku sulit memahami pelajaran matematika, padahal pelajaran ini menjadi komponen wajib dalam kurikulum, yang artinya akan terus diajarkan dari jenjang sekolah dasar hingga menengah. Dilihat dari manfaatnya, matematika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berpikir dan berargumentasi. Kegunaan ilmu ini bersifat jangka panjang dan sepanjang hidup maka dari itu menumbuhkan minat belajar matematika anak perlu dibina sejak dini.
Pengajaran matematika sebaiknya menempatkan anak sebagai subjek yang belajar aktif. Jika didapati ada siswa yang kurang minat untuk mempelajari matematika, maka harus ada penanganan dari guru dan juga orang tua. Para pengajar harus dapat menyusun sistem pembelajaran untuk materi matematika dengan strategi yang bervariasi dan melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang dilakukan harus mengacu pada peningkatan aktivitas dan partisipasi siswa. Para pengajar harus berupaya mengubah cara mengajarkan matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan minat belajar matematika anak didik untuk belajar matematika tanpa paksaan.
Berikut ini 10 cara menumbuhkan minat belajar matematika pada anak didik yang bisa dilakukan:
1.     Menciptakan penyajian materi yang bervariatif dan menarik. Penyajian materi bisa dalam bentuk permainan, diskusi, atau kegiatan outdoor. Hal ini untuk mencegah siswa merasa bosan dengan pelajaran matematika.
2.      Sampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan manfaat dari materi yang akan dipelajari agar anak didik merasa tertarik. Jika anak mengetahui aplikasi materi maka mereka akan termotivasi untuk menguasai materi tersebut.
3.      Menyampaikan materi pelajaran matematika dengan bercerita dan memberi contoh. Memahami matematika bukan dengan menghafal rumus matematika semata, melainkan dengan berpikir logis dalam memecahkan masalah matematis. Daya pikir dan nalar anak akan berkembang saat permasalahan matematis dirangkai dalam bentuk cerita. Misalnya, untuk materi tentang bangun ruang, anak diminta berimajinasi sedang berada dalam sebuah prisma atau limas. Mereka diminta untuk merasakan permukaan, garis, dan titik sudutnya. Materi lain seperti aritmatika, anak-anak bisa diminta membayangkan sedang melompat di dalam bak pasir kemudian melompat lagi dan akhirnya dapat menghitung total jumlah lompatan.
4. Menerjemahkan soal matematika dalam bentuk permainan. Misalnya untuk konsep pengurangan dan penjumlahan pada sekolah dasar bisa dikenalkan melalui permainan peran sebagai penjual dan pembeli.
5. Mengajak anak berlomba mengerjakan soal matematika. Jika terlibat dalam sebuah perlombaan, anak akan termotivasi untuk menyelesaikan soal matematika dan cara ini lebih menyenangkan apalagi jika ada reward yang bisa diterapkan.
6. Melibatkan kemampuan anak untuk memecahkan masalah matematika. Anak diberi permasalahan matematis yang terdapat dalam kehidupan mereka sehari-hari dan diajak untuk menyelesaikannya secara matematis. Misal, berapa jumlah kue yang bisa dimakan oleh dua anak jika dalam sehari mereka bisa makan kue sebanyak 3 kali dengan jumlah masing-masing 2 buah kue.
7.     Membiasakan anak didik dengan hitungan matematika dalam keseharian di kelas misalnya menghitung jumlah anak yang hadir, menggunakan kurikulum berbasis penelitian, dan lain-lain.
8.  Menggunakan teknologi sebagai alat bantu. Misalnya, agar anak lebih mudah memahami tentang bangun ruang, pengajar bisa membuat peraga visual yang bisa ditonton oleh anak-anak di kelas.
9.   Menggunakan kisah sukses dari para ilmuwan dunia untuk menumbuhkan motivasi dan teladan bagi peserta didik.

10. Anak diminta membuat karya yang berhubungan dengan materi matematika yang kemudian dipajang di depan kelas atau diikutkan dalam berbagai lomba. Hal ini akan mengembangkan kemampuan siswa tidak hanya berkaitan dengan pemahaman tentang materi matematika tetapi juga kreativitasnya.

Wednesday, August 16, 2017

Cara Jitu Buat Anak Menyukai Matematika


Bagaimana Caranya Membuat Anak Suka Matematika?
Permasalahan rendahnya minat dan buruknya nilai matematika yang diproleh siswa, menjadi beban tersendiri bagi kedua orang tuannya. Sejatinya orang tua menginginkan anaknya bisa mencapai nilai yang memuaskan di semua mata pelajaran termasuk matematika. Untuk itu peran orang tua dalam membantu guru untuk memotivasi dan mengkontrol anaknya belajar, perlu digalakkan. Seperti kita tahu, Matematika sejauh ini masih menjadi salah satu mata pelajaran yang paling ditakuti oleh sebagian besar siswa. Apakah hal itu juga terjadi pada anak Anda? Apabila demikian, berikut ini adalah beberapa cara membuat anak suka matematika yang bisa Anda lakukan.
1.      Ajak Bermain Sambil Berhitung
Siapa sih yang tidak senang bermain? Seperti halnya bermain, belajar memang sudah seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan. Jadi, untuk membuat belajar menjadi menyenangkan, Anda bisa mengajak anak Anda untuk belajarmatematika sambil bermain. Beberapa jenis permainan, seperti ular tangga dan congklak dapat Anda gunakan untuk mengajari mereka berhitung dan merupakan salah satu membuat anak suka matematika. Supaya lebih menyenangkan, undanglah teman anak untuk bermain bersama.
2.      Perbaiki Cara Berkomunikasi
Beberapa orang tua mungkin memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan tentang pelajaran matematika di masa lalu. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sampai saat ini masih menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga ketika anak mengalami kesulitan belajar, mereka malah mengatakan bahwa “Matematika itu memang sulit”. Akhirnya, anak pun ikut berpikir bahwa matematika itu sulit. Ucapan orang tua kepada anak secara berulang-ulang akan memengaruhi alam bawah sadar anak untuk selalu berpikir demikian. Oleh sebab itu, apabila anak Anda mengalami masalah dengan pelajaran matematika, katakan bahwa matematika itu mudah. Dia hanya perlu mencermati soal dan mengerjakannya dengan rumus matematika yang sudah ada.
3.      Tingkatkan Kepercayaan Diri Anak
Pernahkah Anda mendapati anak Anda membawa pulang nilai matematika yang buruk? Mungkin Anda tidak melakukan hal ini, tapi beberapa orang tua akan memarahi anaknya saat mendapat nilai matematika yang buruk. Tidak hanya tertekan, anak-anak bisa merasa stres karena merasa rendah diri di hadapan keluarga sendiri. Oleh karena itu, hal yang perlu Anda lakukan adalah memaafkan anak sekaligus berterima kasih atas kejujuran dan keberaniannya menyampaikan nilainya yang masih jelek. Setelah itu, dampingi anak saat belajar supaya dia tidak merasa sendiri. Tanyakan selalu bagian yang belum dia mengerti, sampai dia bisa menyelesaikan semua soal dengan baik. Jika perlu, catat perkembangan nilai matematika yang diperoleh anak. Apabila dia sudah mendapat nilai yang tinggi, tanpa perlu menjanjikannya terlebih dahulu, berikan dia hadiah. Dengan begitu, dia tidak akan merasa rendah diri lagi. Sebaliknya, kepercayaan dirinya akan meningkat. Dia menjadi makin yakin bahwa dia bisa mengerjakan soal-soal matematika.
4.      Terapkan Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu hal yang membuat anak sulit memahami matematika adalah karena dia berpikir bahwa matematika hanyalah soal angka dan tidak nyata. Akhirnya, mereka merasa bahwa pelajaran matematika itu tidak penting. Oleh sebab itu, anak perlu mengetahui betapa pentingnya matematika untuk kehidupan nyata dengan cara terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari yang menggunakan hitungan dan rumus matematika. Sebagai contoh, saat memotong kue, Anda bisa memberi pertanyaan kepada anak tentang bilangan pecahan. Saat sedang bepergian menggunakan mobil atau sepeda motor, Anda juga bisa menjelaskan fungsi spidometer pada kendaraan dan mengaitkannya dengan pelajaran matematika tentang kecepatan. Dengan demikian, anak menyadari bahwa matematika itu sangat berguna dan penting untuk dipelajari.
5.      Berikan Soal Cerita Matematika
Mendengarkan cerita adalah satu hal yang disukai anak-anak. Mereka bisa membayangkan tokoh dan benda-benda dalam cerita sesuai keinginan mereka. Membuat soal matematika dalam bentuk cerita akan membuat anak lebih mudah memahami maksud soal. Melalui cerita, dia dapat membayangkan jumlah benda yang dikali, dibagi, ditambah, dan dikurangi, yang diberikan atau diperoleh tokoh-tokoh dalam cerita dengan lebih mudah dibandingkan dengan saat mereka hanya melihat angka-angka saja. Meskipun akhirnya anak tetap akan menghitung dengan angka-angka, setidaknya ini adalah membuat anak suka matematika dengan latihan melalui cerita dapat membuat anak menyadari bahwa matematika itu mudah dan menyenangkan.
Menyukai pelajaran adalah kunci utama anak berprestasi. Semoga penjelasan mengenai cara membuat anak suka matematika di atas dapat bermanfaat untuk Anda.

Referensi: http://www.educenter.id

5 Manfaat Belajar Matematika



Apasih Manfaat Belajar Matematika ? 
Ketika menyebut kata matematika, banyak siswa yang menyatakan dirinya ‘alergi’ dengan pelajaran tersebut, merekapun menganggap banyak ilmu matematika yang tidak akan dipakai setelah sekolah. Sebagian lainnya, bahkan menolak untuk benar-benar mencoba menyukainya. Akibatnya, nilai pelajaran matematika selalu berada di bawah standar, tetapi karena kebaikan hati gurunya nilai mereka pun terangkat.
Padahal, belajar matematika sesungguhnya membawa banyak manfaat dan keuntungan yang akan kamu rasakan kelak ketika menginjak dewasa dan menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Mau tahu apa saja manfaat pelajaran matematika? Simak ulasan berikut, ya.
1.      Pola Pikir Sistematis
Matematika adalah salah satu pelajaran yang membantu kamu berpikir secara sistematis. Hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan, baik dalam pekerjaan maupun keseharian. Melalui kebiasaan berhitung, berlatih deret, dan sejenisnya, secara tidak sadar kamu telah memaksa otak untuk terbiasa berpikir secara runut. Hal ini akan membuatmu mudah dalam mengorganisasi segala sesuatu. Kemampuan ini yang juga sangat mendukung untuk menjadi seorang pemimpin kelak ketika kamu dewasa.
2.      Logika Berpikir Lebih Berkembang
Seluruh aspek dalam pelajaran matematika berbicara mengenai kemampuan berpikir logis. Tidak ada asumsi, praduga, atau tebak-tebakan. Semua harus dihasilkan melalui penghitungan yang tepat. Bahkan berdasarkan literasi yang ditulis oleh Johnson dan Rising (1972), matematika dibentuk atas dasar kebutuhan pembuktian yang logis. Pernyataan ini tentu semakin menguatkan posisi matematika sebagai media pembelajaran efektif agar kamu tumbuh menjadi orang yang anti-galau. Logika akan membantu menajamkan pola pikir, yang tentu membuat kamu mampu mengambil keputusan secara matang. Tentu kamu cukup peka melihat kondisi masyarakat sekarang yang mudah terbius informasi hoax, kan? Itu adalah satu dari contoh kemampuan berpikir logis yang rendah. Melakukan latihan soal matematika akan secara paralel melatih otak menggunakan logika berpikir secara optimal. Setidaknya, kamu akan menjadi generasi yang lebih banyak berpikir dengan logika sebelum bertindak.
3.      Terlatih Berhitung
Siapa yang tidak membutuhkan kemampuan berhitung? Tidak ada, bukan? Semua orang butuh keterampilan berhitung. Bahkan dalam skala yang sangat sederhana seperti menghitung uang kembalian. Sayangnya, hal ini kurang disadari oleh sebagian siswa. Penggunaan angka yang sejatinya simbol untuk mengukur hasil, malah menjadi hal yang dihindari. Perlu dicamkan, kebutuhan berhitung memang tidak perlu ahli, namun setidaknya mampu melakukannya dengan tepat dan cepat. Apalagi, jika kelak kamu adalah seorang pebisnis. Tentu kamu tidak ingin salah menghitung keuntungan.
4.      Mampu Menarik Kesimpulan Secara Deduktif
Matematika sering disebut juga sebagai ilmu yang bersifat deduktif. Artinya, matematika membantu seseorang dalam menarik kesimpulan berdasarkan pola yang umum. Hal ini akan membiasakan otak kita untuk berpikir secara objektif. Kemampuan berpikir objektif lagi-lagi adalah satu dari sekian banyak soft skill yang dicari oleh seluruh bidang kerja. Bukan cuma itu, dengan sering menyelesaikan latihan matematika berupa kasus logika, kamu pun akan terbiasa berpikir secara rasional.
5.      Menjadi Teliti, Cermat, dan Sabar
Pelajaran matematika sarat akan soal-soal yang rumit dan panjang. Hal yang tentu membutuhkan kesabaran dalam menyelesaikannya. Terlebih jika salah satu langkah saja, maka bisa jadi kamu harus mengulang kembali proses menghitung dari awal.
Tahukah kamu, seorang yang terbiasa menyelesaikan persoalan matematika yang rumit dapat berkembang menjadi seorang yang lebih teliti, cermat, serta sabar? Kondisi ini bisa lahir melalui pembiasaan dengan soal-soal matematika. Buktinya, profesi semacam analis, ilmuwan, atau akuntan, biasa dijalani oleh orang-orang yang teliti dalam menelaah data.
Terlepas dari apapun cita-cita kamu, pelajaran matematika dapat membantumu untuk mencapainya. Karena inilah manfaat pelajaran matematika yang pada hakikatnya beririsan dengan beragam bidang kerja. Maka, mulailah mencintai pelajaran matematika, niscaya kamu akan menikmati saat mempelajarinya dan juga menggunakan manfaat pelajaran matematika di kehidupanmu.

Baca Artikel Lainnya

BLOG MASIH DALAM MASA PEMBUATAN

MOHON DUKUNGAN & DONASINYA DENGAN MENGKLIK ILKAN DI BLOG INI